RSS

- TAMAN HATI -






Perasaan berbunga-bunga.
Bagiku, ia memiliki dua sisi yang berbeda,
Seperti pisau bermata dua.
Memiliki makna kontras ku rasa,
Rumit tuk menggabungkan keduanya,
Seakan tak ingin merasakannya lagi.

Perasaan berbunga-bunga.
Bagiku, terkadang adalah bahagia.
Rasa yang memuncak,
Seperti panas rindu yang meletup-letup.

Perasaan berbunga-bunga.
Bagiku, terkadang adalah takut.
Benarkah ia ?
Atau akan menjadi kesalahan lagi ?

By : Meta Ayu Fitrian, S.Ked (Porong, 10 Juni 2014, pukul 00:27 WIB)

No mention...



SAYONARA...




Sayonara mimpi yang telah aku simpan selama 6 tahun.
Setelah bertahun-tahun menunggu dan berharap, ternyata keberanianmu itu untuk orang yang aku tak pernah tahu siapa dia.
Aku telah dewasa, tak lagi seperti dulu yang merengek dan memaksamu berteman denganku.
Aku telah dewasa, tak mungkin berani mengungkapkan apa yang aku mau darimu.
Aku telah dewasa, karena itulah aku hanya berani berharap dan hanya bisa menuliskan semua tentangmu di sini.
SEMUA tentangmu !
Benar aku telah dewasa, namun ku pikir aku tak cukup cerdas membaca situasimu di sana.
Benar aku telah dewasa, namun ternyata aku terlalu bodoh untuk bisa memahami hatimu yang mungkin berharap aku menjauh darimu.
Aku... kecewa.
Kecewa pada diri sendiri yang tak pernah berani menerima rasa yang lain, yang jauh lebih nyata karena kupikir kamu pun mencoba hal sama sepertiku. Ternyata tidak.
Kecewa pada diri sendiri yang terlalu lama memimpikanmu.
Tak mengapa, karena aku telah dewasa.
Aku yakin, kehidupanmu dengannya akan jauh lebih indah dari apa yang aku impikan tentangmu.
Aku yakin, bunga matahari akan menemukan sebuah pohon yang rindang dan dapat melindunginya dari teriknya matahari yang selalu ia tunggu cahayanya.
Sayonara, Matahariku...



“Cinta tak berarti engkau ada untukku
Atau engkau yang berjalan disampingku
Cintaku tak menuntut itu
Cintaku hanya tahu akan senyuman dan tawamu
Cintaku hanya ingin bahagiamu
Meski engkau tidak berjalan disampingku…”
Orang yang mencintai diam-diam

Sebaris Pinta dari Hati yang Merindu


Waktu membaca tulisan ini, rasanya campur aduk ^^ hehehe.... 

"Tuhanku Yang Maha Menemukan,

Engkau menciptakan segala sesuatu


berpasang-pasangan,


dan aku bersaksi bahwa,


...Maha Benar Engkau 
dalam segala firman-Mu.

Maka aku yakin,


belahan jiwaku yang anggun budinya,


yang penyayang dan


indah impian masa depannya itu,


yang jujur dan pekerja keras,


sudah ada dan hidup di luar sana


sedang menunggu waktu


untuk kau pertemukan denganku.

Mohon jangan lama-lama ya Tuhan..."




Aamiin



-by: Mario Teguh-

Artikel Kerohanian FK Unisma 2012




WAKTU ADALAH UANG ‘IBADAH’ !!
Oleh: Meta Ayu Fitrian


'Time is Money'. Jujur, ini merupakan ungkapan yang paling sering kita dengar. Ada yg tahu artinya ?. 'Time is Money' artinya Waktu adalah Uang. Dalam hal ini ada yang berpendapat pembuat ungkapan ini adalah orang yang memprioritaskan uang. Tidak ada yang salah dengan ungkapan itu.
'Waktu adalah Uang' sebenarnya ungkapan bagi orang yang menghargai waktu. Kenapa ? Karena uang disimbolkan dengan sesuatu yang berharga. Uang disimbolkan berharga karena biasanya usaha keras saat berkerja dihargai dengan uang. Benar bukan ? Kalau ditelaah, uang berarti REZEKI.
Nah, ok lah kalau ungkapan itu yang paling sering digunakan untuk orang yang sudah bekerja. Bagaimana dengan mahasiswa ? Atau, bagaimana dengan manusia sebagai hamba Allah ? Sama kah ungkapannya seperti di atas tadi ?
‘Waktu adalah Ilmu’. Mungkin ini ungkapan waktu yang tepat untuk mahasiswa atau sejenisnya. Dengan waktu, kita bisa memperoleh ilmu. Karena salah satu sifat waktu adalah, milik manusia yang berharga. Misalnya, saat kita menunda tugas yang memiliki batas waktu tertentu, ternyata kita ada halangan yang tak terduga sebelumnya sehingga membuat kita tidak dapat menyelesaikan tugas itu.  Maka bersegeralah melakukan kebaikan apapun karena bisa saja waktu yang sering kita sia-siakan itu bisa saja kita perlukan suatu saat.
‘Waktu adalah Ibadah’. Nah ini, inilah ungkapan waktu yang tepat untuk manusia yang merasa sebagai hamba Allah. Sebagai hamba Allah sudah tentu salah tugas kita adalah beribadah kepada Allah. Entah dalam bentuk apapun seperti, sholat, dzikir, atau bersyukur. Bukankah Allah pun telah bersumpah mengenai waktu dalam mushaf Al-Qur'an ? ”Demi MASA, sesungguhnya manusia dalam kerugian. Melainkan yang beriman dan yang beramal sholeh.” (QS. Al-‘Ashr)
Hati-hati menggunakan waktumu, teman. Terlebih waktu luangmu. Bisakah kita bayangkan saat kita menggunakan waktu kita yang tersisa di dunia ini, sudahkah kita gunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah ?  Dari Ibnu Abbas ra beliau berkata:”Rasulullah SAW bersabda:”Dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh sebagian besar manusia yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang”. (HR. Bukhari dan Ibnu Majah). Sesungguhnya sebagian besar manusia tidak memanfaatkan nikmat sehat dan waktu luang, bahkan sebagian mereka menggunakannya yang tidak semestinya.
Kebanyakan dari kita kalau punya waktu luang, pasti yang ada dibenak kita adalah “Asyiiiikkk... Nyantai, nyant`i. Ngapain ya ? Tidur seharian aaahhh...” Iya kan ? Iya apa iya ? Ngaku aja, yang nulis juga masih sering gitu kok. Makanya kita sama-sama belajar lewat tulisan ini. Hehehe
Begitu banyak ungkapan yang bagus yang dapat digunakan untuk menggambarkan betapa berharganya waktu. Mulai dari uang, ilmu, ibadah, dll. Sebenarnya kalau kita perhatikan, makna apapun yang digunakan untuk si waktu ini ujung-ujungnya bermakna IBADAH ! Seseorang yang menghargai waktu untuk mencari nafkah kan juga ibadah, mahasiswa yang memakai waktunya untuk belajar juga ibadah, atau seorang muslim muslimah yang menghargai waktu dengan mendirikan sholat secara on time juga ibadah. Jadi kalau kita simpulkan, ‘Waktu adalah IBADAH’! Ya kan ? Jadi ungkapan ‘Waktu adalah Ibadah’ itu mungkin lebih mendetail menggambarkan tentang si waktu.
Wallahu a’lamu bishshawwab... ^^


Hati-hatilah dengan waktu luang,
karena ia bisa membuatmu berbuat maksiat daripada bersyukur !


Bahjatu An Nufus !
“Potonglah waktu dengan perbuatanmu agar dia (waktu) tidak memotongmu !
(Ibnu Abi Jamrah)





Artikel Kerohanian FK Unisma 2012


BERCANDA DALAM ISLAM ? BOLEHKAH ?
Oleh: Meta Ayu Fitrian

            Dalam kehidupan kita sehari-hari, sudah pasti kita bercanda. Tidak jarang bahkan sering kebanyakan orang menjadikannya sebagai hobi. Alasan tersering orang bercanda yaitu karena dapat me-refresh pikiran yang seharian mungkin dipakai untuk berpikir. Apalagi anak FK kan ya ? Sering mikirin tugas lah, ujian lah yang hampir tak berbatas.
            Tapi, bercanda bolehkah dalam Islam ? Jawabannya tentu saja boleh ! Dalam Islam, hukumnya mubah (boleh). Bahkan Rasululloh SAW pun pernah mengerjakannya dengan para sahabat beliau.
            Dari Abu Hurairah, bahwa para sahabat berkata, “Wahai Rasululloh, sesungguhnya Anda telah mencandai kami.” Kemudian Rasul pun menjawab,”Benar, hanya saja aku selalu mengatakan yang benar”. (HR.Tirmidzi)
            Lalu, bagaimana bercanda ala Rasululloh SAW itu ? Berikut bercanda ala Rasululloh SAW:
            Dari Anas ra meriwayatkan, ada seorang laki-lakimeminta Rasululloh agar membawanya di atas unta. Rasululloh bersabda,”Aku akan membawamu di atas anak unta”. Kemudian orang tadi bingung karena yang ia lihat seekor unta dewasa, bukan anak unta. Melihat ekspresi orang itu bingung, kemudian Rasul berkata,”Bukankah yang melahirkan anak unta itu anak unta juga ?” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Wah, ternyata Rasululloh SAW pandai bercanda juga ya.
            Walau demikian, bercanda ala Rasululloh yaitu yang pastinya mengandung kebaikan. Sedikit pun tidak mempunyai makna yang kurang baik, tidak berlebihan, dan pastinya juga tidak menyinggung suatu kaum. Maka yang seperti itulah bercanda yang dianjurkan dalam Islam.
            Adapun adab-adab bercanda dalam Islam, yaitu:
-Tidak mempermainkan ajaran agama islam.
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yanf mereka lakukan), tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan hanya bermain-main”. Maka katakanlah,”Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok ?”. tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kamu kafir sesudah beriman”. (QS. At-Taubah: 65-66). Termasuk contohnya pengucapan assalamu’alaykum yang sering dibuat-buat, dll (nah lhoo..)
- Tidak berdusta dalam bercanda
“Sesungguhnya tidaklah aku berbicara kecuali yang benar”. (HR. Tirmidzi).
“Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia”. (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi). Na’udzubillah...
-Tidak menyakiti hati yang dibercandai (mencela)
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mencela sebagian yang lain, karena boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari yang mencela”. (QS. Al-Hujurat: 11)
-Meluruskan tujuan
Yaitu bercanda untuk menghilangkan kepenatan, tapi jangan berlebihan meskipun niatnya bercanda. “Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik bercanda maupun sungguh-sungguh”. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
-Jangan sampai menjatuhkan harga diri orang.
-Jangan bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda.
“Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik bercanda maupun sungguh-sungguh”. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
-Hindarilah perkataan yang dibenci dan dilarang oleh Allah Azza wa Jalla saat kita bercanda.
Semoga kita semua termasuk orang yang bercanda sesuai aturan Islam. Aamiin...
“Allah akan (membalas) olok-olokan merekan dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka”. (QS. Al-Baqarah: 15)
Wallahu a’lamu bishshawwab... ^^
Copyright 2009 weLcOme aT hOme !. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy