RSS

Artikel Kerohanian FK Unisma 2012



BERCANDA DALAM ISLAM ? BOLEHKAH ?
Oleh: Meta Ayu Fitrian

            Dalam kehidupan kita sehari-hari, sudah pasti kita bercanda. Tidak jarang bahkan sering kebanyakan orang menjadikannya sebagai hobi. Alasan tersering orang bercanda yaitu karena dapat me-refresh pikiran yang seharian mungkin dipakai untuk berpikir. Apalagi anak FK kan ya ? Sering mikirin tugas lah, ujian lah yang hampir tak berbatas.
            Tapi, bercanda bolehkah dalam Islam ? Jawabannya tentu saja boleh ! Dalam Islam, hukumnya mubah (boleh). Bahkan Rasululloh SAW pun pernah mengerjakannya dengan para sahabat beliau.
            Dari Abu Hurairah, bahwa para sahabat berkata, “Wahai Rasululloh, sesungguhnya Anda telah mencandai kami.” Kemudian Rasul pun menjawab,”Benar, hanya saja aku selalu mengatakan yang benar”. (HR.Tirmidzi)
            Lalu, bagaimana bercanda ala Rasululloh SAW itu ? Berikut bercanda ala Rasululloh SAW:
            Dari Anas ra meriwayatkan, ada seorang laki-lakimeminta Rasululloh agar membawanya di atas unta. Rasululloh bersabda,”Aku akan membawamu di atas anak unta”. Kemudian orang tadi bingung karena yang ia lihat seekor unta dewasa, bukan anak unta. Melihat ekspresi orang itu bingung, kemudian Rasul berkata,”Bukankah yang melahirkan anak unta itu anak unta juga ?” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Wah, ternyata Rasululloh SAW pandai bercanda juga ya.
            Walau demikian, bercanda ala Rasululloh yaitu yang pastinya mengandung kebaikan. Sedikit pun tidak mempunyai makna yang kurang baik, tidak berlebihan, dan pastinya juga tidak menyinggung suatu kaum. Maka yang seperti itulah bercanda yang dianjurkan dalam Islam.
            Adapun adab-adab bercanda dalam Islam, yaitu:
-Tidak mempermainkan ajaran agama islam.
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yanf mereka lakukan), tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan hanya bermain-main”. Maka katakanlah,”Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok ?”. tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kamu kafir sesudah beriman”. (QS. At-Taubah: 65-66). Termasuk contohnya pengucapan assalamu’alaykum yang sering dibuat-buat, dll (nah lhoo..)
- Tidak berdusta dalam bercanda
“Sesungguhnya tidaklah aku berbicara kecuali yang benar”. (HR. Tirmidzi).
“Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia”. (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi). Na’udzubillah...
-Tidak menyakiti hati yang dibercandai (mencela)
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mencela sebagian yang lain, karena boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari yang mencela”. (QS. Al-Hujurat: 11)
-Meluruskan tujuan
Yaitu bercanda untuk menghilangkan kepenatan, tapi jangan berlebihan meskipun niatnya bercanda. “Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik bercanda maupun sungguh-sungguh”. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
-Jangan sampai menjatuhkan harga diri orang.
-Jangan bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda.
“Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik bercanda maupun sungguh-sungguh”. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
-Hindarilah perkataan yang dibenci dan dilarang oleh Allah Azza wa Jalla saat kita bercanda.
Semoga kita semua termasuk orang yang bercanda sesuai aturan Islam. Aamiin...
“Allah akan (membalas) olok-olokan merekan dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka”. (QS. Al-Baqarah: 15)
Wallahu a’lamu bishshawwab... ^^

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 weLcOme aT hOme !. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy