BERCANDA DALAM ISLAM ? BOLEHKAH ?
Oleh: Meta Ayu
Fitrian
Dalam
kehidupan kita sehari-hari, sudah pasti kita bercanda. Tidak jarang bahkan
sering kebanyakan orang menjadikannya sebagai hobi. Alasan tersering orang
bercanda yaitu karena dapat me-refresh pikiran
yang seharian mungkin dipakai untuk berpikir. Apalagi anak FK kan ya ? Sering
mikirin tugas lah, ujian lah yang hampir tak berbatas.
Tapi, bercanda bolehkah dalam Islam
? Jawabannya tentu saja boleh ! Dalam Islam, hukumnya mubah (boleh). Bahkan Rasululloh
SAW pun pernah mengerjakannya dengan para sahabat beliau.
Dari Abu Hurairah, bahwa para
sahabat berkata, “Wahai Rasululloh, sesungguhnya Anda telah mencandai kami.”
Kemudian Rasul pun menjawab,”Benar, hanya saja aku selalu mengatakan yang
benar”. (HR.Tirmidzi)
Lalu, bagaimana bercanda ala
Rasululloh SAW itu ? Berikut bercanda ala Rasululloh SAW:
Dari Anas ra meriwayatkan, ada
seorang laki-lakimeminta Rasululloh agar membawanya di atas unta. Rasululloh
bersabda,”Aku akan membawamu di atas anak unta”. Kemudian orang tadi bingung
karena yang ia lihat seekor unta dewasa, bukan anak unta. Melihat ekspresi
orang itu bingung, kemudian Rasul berkata,”Bukankah yang melahirkan anak unta
itu anak unta juga ?” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Wah, ternyata Rasululloh
SAW pandai bercanda juga ya.
Walau demikian, bercanda ala
Rasululloh yaitu yang pastinya mengandung kebaikan. Sedikit pun tidak mempunyai
makna yang kurang baik, tidak berlebihan, dan pastinya juga tidak menyinggung
suatu kaum. Maka yang seperti itulah bercanda yang dianjurkan dalam Islam.
Adapun adab-adab bercanda dalam Islam,
yaitu:
-Tidak mempermainkan ajaran agama
islam.
“Dan jika kamu tanyakan kepada
mereka (tentang apa yanf mereka lakukan), tentulah mereka akan menjawab,
“Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan hanya bermain-main”. Maka
katakanlah,”Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan Rasul-Nya kamu selalu
berolok-olok ?”. tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kamu kafir sesudah
beriman”. (QS. At-Taubah: 65-66). Termasuk contohnya pengucapan assalamu’alaykum yang sering
dibuat-buat, dll (nah lhoo..)
- Tidak berdusta dalam bercanda
“Sesungguhnya tidaklah aku
berbicara kecuali yang benar”. (HR. Tirmidzi).
“Celakalah seseorang yang
berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia”. (HR.
Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi). Na’udzubillah...
-Tidak menyakiti hati yang
dibercandai (mencela)
“Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mencela sebagian yang lain, karena boleh jadi yang dicela itu
lebih baik dari yang mencela”. (QS. Al-Hujurat: 11)
-Meluruskan tujuan
Yaitu bercanda untuk
menghilangkan kepenatan, tapi jangan berlebihan meskipun niatnya bercanda.
“Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik
bercanda maupun sungguh-sungguh”. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
-Jangan sampai menjatuhkan harga
diri orang.
-Jangan bercanda dengan orang yang
tidak suka bercanda.
“Janganlah salah seorang dari
kalian mengambil barang milik saudaranya, baik bercanda maupun
sungguh-sungguh”. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
-Hindarilah perkataan yang dibenci
dan dilarang oleh Allah Azza wa Jalla saat kita bercanda.
Semoga kita semua termasuk orang
yang bercanda sesuai aturan Islam. Aamiin...
“Allah akan (membalas)
olok-olokan merekan dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan
mereka”. (QS. Al-Baqarah: 15)
Wallahu a’lamu bishshawwab... ^^